Menikmati Durian di Bukit Trenggalek

duren

Beberapa hari terakhir ini banyak sekali yang mengupoad postingan tentang buah durian di jejaring sosial. Bahkan, kakak ipar saya sendiri pun beberapa kali pulang membawa durian yang bejibun. Banyak sekali buah durian dari yang berukuran kecil hingga jumbo berlalu lalang di depan mata saya, baik itu wujudnya secara nyata, maupun maya. Sebagai salah satu penggemar buah yang kontroversial karena baunya tersebut, saya pun jadi ngiler ketika melihat dan mencium buah berduri tajam tersebut. Banyak sekali penjual durian dadakan di pinggir-pinggir jalan yang menambah penderitaan saya karena tak kunjung menikmati buah tersebut.

Penderitaan kangen saya akan lezatnya buah durian pun berakhir pada hari sabtu kemarin, ketika saya pergi ke Trenggalek, salah satu kabupaten yang terletak di ujung selatan Jawa Timur bersama teman-teman dan orang orang tua dari salah satu teman saya. Kami pergi ke sana untuk melakukan survey terkait matakuliah Destination Branding yang sedang kami tempuh di semester 6 ini. Di Trenggalek kami berencana untuk mengangkat Desa Wisata Durensari yang terletak di Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo, kabupaten trenggalek. Kunjunan kali pertama ini tidak hanya untuk menggali informasi terkait Desa Wisata tersebut, namun kami juga mencoba paket wisata dari desa wisata yang berada di atas perbukitan di Trenggalek ini. Salah satu agenda yang kami lakukan adalah berjalan menyusuri hutan Durian di pagi hari dan menikmati durian terbaik dari desa wisata tersebut. Kami menikmati buah durian di tengah-tengah hutan durian yang asri nan rindang. Masing-masing dari kami mendapatkan satu buah durian berukuran sedang dan satu buah kelapa muda. Merasakan durian yang berwarna jingga dengan daging yang tebal dan bau yang tidak terlalu menyengat di tengah-tengah hutan yang asri bersuarakan nyanyian burung dan aliran air sungai memberikan kesan yang berharga bagi kami. Bagi saya pribadi ini adalah surga dunia yang terselip di antara perbukitan di bumi Trenggalek