Munculnya fenomena Go Jek pada beberapa tahun yang lalu membawa trend baru bagi dunia perekonomian di Indonesia. Bagaimana tidak, negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat ini memiliki peluang besar untuk mendongkrak pendapatan negara melalui bisnis bermodel startup. Bisnis yang berangkat dari penyelesaian permasalahan ini tidak begitu memerlukan lahan yang banyak untuk kantor cabangnya, namun dapat menghasilkan keuntungan yang besar. Maka dari itu, sejak tahun 2016 lalu pemerintah mengadakan program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di beberapa kota besar di Indonesia yang tujuannya adalah melahirkan founder-founder startup baru dari negeri sendiri.
Inilah tahap Ignition 4 gerakan nasional 1000 startup digital wave 2
Tujuan diadakannya tahap ignition dalam proses seleksi 1000 startup digital adalah untuk memahami pola pikir para founder startup guna membangun mindset para calon founder startup. Menurut Ir. Tony Antonius yang merupakan perwakilan dari Universitas Ciputra Surabaya terdapat empat hal dalam enterpreneurship startup, yaitu:
- Mentor, yaitu siapa yang bertindak sebagai pengajarnya
- Menty, yaitu siapa yang belajar
- Metode, yaitu bagaimana metode yang digunakan
- Empowerment
Berdasarkan data yang dijabarkan oleh bapak Septian Tangkary, Direktur Pemberdayaan Informatika Kominfo disebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 51,8% atau sekitar 132,7 juta jiwa. Jumlah pengguna internet yang besar tersebut merupakan ladang subur bagi para pebisnis yang bergerak di dunia cyber. Dengan banyaknya jumlah pengguna internet tersebut dan dengan upaya pemerintah dalam membangun infrastruktur fiber optic di seluruh wilayah Indonesia, diharapkan pada tahun 2020 akan terdapat 1000 starup baru yang didirikan oleh anak bangsa yang menghasilkan nilai valuation sekitar 10 Juta USD perbulan. Dengan demikian Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian digital terbesar di Asia Tenggara dan dapat menghambat keluarnya devisa Indonesia yang disebabkan penggunaan portal website yang basisnya berada di luar negeri.
Dalam membangun sebuah startup baru diawali dari sebuah permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat yang perlu dicarikan solusinya untuk dipecahkan permasalahannya, bukan berawal dari bisnis semata. Menurut Putri Tanjung, founder Event Creator, seorang enterpreneur harus memiliki inovasi, enterpreneur mindset, serta dapat membaca peluang bisnis. Sedangkan seorang founder startup harus memiliki jiwa fokus dan konsistensi, leadership, kecakapan berpikir kreatif yang tangkas, serta kemampuan interpersonal dan komunikasi menurut Putra Nababan, founder & COO idtalent.id. Dengan demikian dapat terciptanya sebuah startup yang beda dari yang lainnya sehingga produk startup tersebut dapat disambut baik oleh masyarakat. Tahapan penentuan sebuah produk startup adalah sebagai berikut:
- Mapping problem, yaitu pemetaan sebuah permasalahan yang diangkat
- Sketching sollution, adalah pengumpulan solusi-solusi yang akan diproduksi menjadi produk startup
- Choosing the best solve, merupakan penentuan pemecahan masalah yang terbaik yang akan dijadikan produk startup
- Making the prototype, yaitu pembuatan prototype dari startup
- Testing, yaitu uji coba produk terhadap masyarakat
Salah satu metode untuk mengetahui apakah produk startup benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat atau tidak adalah dengan cara membuat kerarangka MVP Minimum Valuable Product). Berdasarkan Prasetyo Andy Wicaksono, Head of IT Development Jakarta Smart City dikatakan bahwa MVP adalah sbuah produk dengan minimfitur mminimum untuk mendapatkan data pembelajaran yang valid tentang produk startup yang dimiliki dan selalu berkesinambungan. Konsep dari metode MVP ini adalah pengembangan fitur dari yang paling sederhana hingga ke yang paling kompleks yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dapat dibuktikan dengan test pada beberapa orang guna mendapatkan feedback tentang masing-masing fitur tersebut.